Studi Tiru MGMP PAI SLB DIY: Gali Metode Al-Qur'an Isyarat dan Filosofi Inklusi di Ponpes Nurul Maksum
SEMARANG – Dalam rangka memperkaya wawasan dan metode pengajaran, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SLB se-Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar kunjungan studi tiru ke Pondok Pesantren Inklusi Nurul Maksum di Semarang pada Sabtu, 27 September 2025. Rombongan yang terdiri dari 30 Guru PAI SLB dan satu Pengawas PAI dari Kemenag DIY ini disambut hangat oleh pimpinan pondok, Bapak Umar Said, S.HI, M.Pd.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung praktik-praktik baik yang telah diterapkan di Ponpes Nurul Maksum, terutama dalam melayani santri berkebutuhan khusus. Salah satu inovasi utama yang menjadi sorotan adalah metode pengajaran Al-Qur'an bagi anak tunarungu.
Bapak Umar Said menjelaskan bahwa sebelum adanya Al-Qur'an isyarat yang dibukukan pada 2019, pengajaran masih mengandalkan artikulasi dan bahasa oral. Berangkat dari tesisnya, beliau kemudian mengembangkan sebuah metode baru, yaitu "Al-Qur'an Isyarat dengan Komunikasi Total (Komtal)". "Tidak hanya metode pembelajarannya saja, tapi ada model terapi Al-Qur'an, menerapi anak-anak tunarungu dengan metode Al-Qur'ani," jelasnya.
Lebih dari sekadar metode, para guru juga mempelajari filosofi "inklusi" yang dianut oleh pondok. Bapak Umar Said menegaskan bahwa ia tidak mendirikan pesantren khusus difabel yang sifatnya eksklusif, melainkan inklusif. "Kami memandang bahwa makna yang khusus itu terbuka. Embrionya pesantren ini dari umum, kemudian bisa menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Jadi kami tidak eksklusif," paparnya.
Semangat inklusivitas ini juga diwujudkan dalam advokasi yang lebih luas. Ponpes Nurul Maksum telah berhasil mendorong direktorat terkait untuk menerjemahkan kitab-kitab klasik Islam ke dalam huruf Braille dan kini terus berjuang agar kitab-kitab tersebut juga dibuat dalam versi isyarat untuk anak-anak tunarungu.
Merespons pemaparan tersebut, Ketua MGMP PAI SLB DIY, Ibu Siti Alpiyah, M.Pd., yang turut didampingi Bapak Teguh Suyono, menyampaikan kesannya. "Perjuangan untuk merawat dan mendidik santri di pondok ini luar biasa, semoga diberikan kekuatan dan kelimpahan rejeki. Maka sudah tepat sekali MGMP PAI melakukan studi tiru ke sini," ujarnya.
Pengawas PAI Kemenag, Dra. Fitriyah Rohmatin, M.S.I, juga mengapresiasi dan berharap para guru dapat mengambil pelajaran berharga. "Harapannya, bapak dan ibu guru dapat berkontribusi di lingkungan masing-masing. Jika ada ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) di sekitar, silakan dilayani dengan pendidikan TPA atau mengaji, supaya mendapat ridho Allah," pesannya.
Oleh: Divisi Publikasi MGMP PAI SLB DIY