Di Balik Tembok Nurul Maksum: Kisah Perjuangan dan Kasih Sayang untuk Anak-Anak Titipan Tuhan
Dalam sambutannya, pimpinan pondok, Bapak Umar Said, S.HI, M.Pd., menceritakan bahwa pesantren ini berdiri dan berkembang murni atas dasar keyakinan, tanpa pernah mengajukan proposal donasi. "Bismillah kita jalani. Alhamdulillah, Allah mengirimkan rezeki-Nya. Ada yang memberikan beras, ada yang memberikan biaya untuk anak-anak," tuturnya.
Beliau kemudian berbagi beberapa kisah santri yang mereka rawat, yang menyentuh hati para guru yang hadir. Salah satunya adalah Cipi, bayi dengan Cerebral Palsy (CP) yang ditemukan di tempat sampah saat berusia 5 bulan. Dengan kondisi paru-paru dan lambung yang bermasalah, pihak yayasan berjuang merawatnya. "Anak berkebutuhan khusus itu rata-rata anak-anak yang tidak diharapkan orang tuanya," ungkap Bapak Umar Said dengan lirih.
Ada pula kisah Anggun, anak berusia tiga tahun dari keluarga broken home yang menderita hidrosefalus. Suatu hari, ia menggaruk bekas jahitan operasi di kepalanya hingga berdarah hebat dan harus dilarikan ke UGD untuk operasi ulang. Kisah-kisah ini menunjukkan betapa kompleksnya perjuangan yang dihadapi, tidak hanya dalam mendidik, tetapi juga merawat dan menyelamatkan nyawa.
Salah satu filosofi pengasuhan yang paling unik adalah panggilan "Bapak" dan "Ibu" bagi para pengasuh, bukan "Abah" atau "Umi". "Bagi mereka, yang mereka idolakan itu sosok yang mereka kenal. Banyak dari anak-anak kami yang terbuang tidak tahu orang tuanya. Ketika di sekolah kelas 1 ditanya nama bapak dan ibunya, yang mau disebut siapa?" jelasnya. Panggilan ini memberikan sosok orang tua yang nyata bagi anak-anak yang tidak pernah memilikinya.
Kunjungan ini memberikan pelajaran yang mendalam bagi para guru PAI SLB. Seperti yang disampaikan perwakilan MGMP, Bapak Teguh Suyono dan Ibu Siti Alpiyah, perjuangan di pondok ini "luar biasa". Studi tiru ini pada akhirnya bukan hanya menjadi studi tentang metode, tetapi juga "studi hati", sebuah pengingat akan panggilan jiwa untuk melayani anak-anak titipan Tuhan dengan penuh cinta dan kesabaran.
Oleh: Tim Publikasi MGMP PAI SLB DIY